Oktober 22, 2008

Maksud blog ini

Yah, blog ini bukan didedikasikan untuk membuat gado - gado, ataupun untuk mengumpulkan resep masakan. Dalam blog ini anda akan bisa melihat seluruh pemikiran saya, entah waktu jadi politikus, jadi penggemar balap MotoGP, dsb. Jadi, nikmati saja pemikiran saya yang memang kadang nyeleneh ini :P .

Jadi Pengamat Politik Dadakan

Tentu anda sudah mengetahui siapa Barack Obama. Yap. Calon Presiden Amerika Serikat yang sedang heboh dibicarakan karena fenomenal. Dia seorang kulit hitam. Merupakan seorang berdarah campuran (bukan Snape dari Harry Potter lho!). Pernah tinggal di Indonesia, negara dengan penduduk beragama Islam terbanyak. Banyak yang “Menuduh” beliau, bahwa beliau adalah seorang muslim. Tapi, beliau membantah dan mengatakan kalau beliau adalah pengikut Jesus yang setia (ah, padahal saya berharap tuduhan itu memang benar :P )

Perjalanan Beliau untuk bisa jadi seorang Calon Presiden Amerika Serikat pun gampang – gampang susah. Itu karena Si Hilary Clinton yang tidak mau menyerahkan kursi calon presiden meskipun perolehan delegasinya sudah tertinggal jauh. Namun akhirnya, si mama super ini mau mengaku kalah dan menyerahkan kursi calon presiden kepada Obama. Obama pun harus melawan McCain dalam perebutan kursi presiden.

Dalam kurun waktu beberapa bulan ini, kedua pihak sudah berkampanye untuk mendapat kepercayaan dari rakyat Amerika Serikat. Namun, sejauh yang saya tahu, McCain lebih banyak mengandalkan kampanye hitam dengan cara terus menjelekkan dan meremehkan Obama. Dia selalu meremehkan rencana Obama untuk menarik pasukan dari Irak. Dia selalu bilang “Saya rasa Obama belum mengerti.” Obama masih muda, masih, masih, masih, blah, blah dan blah. Rasanya hampir tidak ada kata lain untuk meyakinkan rakyat Amerika Serikat selain dengan kalimat itu.

Faktanya, meskipun diserang dengan kampanye hitam, Obama hampir selalu unggul dari McCain dalam berbagai voting dan polling,. Dalam debat yang diselenggarakan di bulan Oktober ini pun, Obama selalu berhasil mengungguli McCain. Terlihat sekali McCain sangat belepotan dan kerepotan dalam menjawab serangan Obama. Bahkan saya sampai bosan karena dia selalu mengeluarkan “kalimat” andalannya apabila sudah merasa terpojok. Obama masih begini, Obama masih begitu, dan sejenis itu.

Dalam polling setelah debat pun, Obama malah semakin melejit meninggalkan McCain. Tapi saya juga tidak begitu yakin dia bisa jadi Presiden dengan mudah. Fakta membuktikan, populer di kalangan rakyat belum tentu bisa jadi presiden. Ini karena sistem pemilihan di Amerika Serikat yang agak berbeda.

Lihat saja nasib Al Gore pada pemilihan 2004 lalu. Padahal saya sudah berharap Si Monster Bush turun dari singgasananya. Namun, entah karena politik apa, Si Monster Bush malah menjabat selama dua periode. Bisa saja McCain didukung oleh Bush dari belakang supaya memenangkan pemilihan ini. Entah dengan cara apa, supaya McCain bisa meneruskan kebijakan Bush yang makin lama makin nyeleneh itu.

Dalam hati, saya lebih condong ke Obama. Sudah cukup 8 tahun masa pemerintahan Si Monster Bush. Tidak perlu diperpanjang lagi dengan McCain. Saya tidak ingin melihat ada perang di Irak. Saya juga tidak ingin Islam terus diinjak oleh Si Monster Bush itu. Andai Obama terpilih, dia mungkin bisa memperbaiki citra Islam yang jelek di mata Amerika. Dia khan pernah tinggal di Indonesia, jadi pasti tahu sedikit banyak tentang Islam di Indonesia. Dan, pasti dia juga tahu kalau Islam tidak sejelek yang digembar – gemborkan oleh Si Monster Bush. Semoga.